Bendera Kecil
Goresan
Pena : Agustia Maulina
Teeettt .....tt Nggggeee.....eeeett
“Belll gila...! Imtaq
BeGookkk...! lebay banget ............koq udah pencet bel
yang udah reot,suaranya dah hampirr nangis. Gak tau apa orang baru tidur jam 2
pagi tadi. Ni kan baru jam 4”. Bulan ngomel- ngomel
“tu imtaq lagi bangunin orang yang
shalat tahajud mungkin”. Jawab Echy,yang satu kamar sama Bulan. Dia juga kesel
karna mereka baru tidur,sama kayak Bulan mereka berdua lembur buat tugas KIR
dari Mr.Mahmudy.
15 MENIT KEMUDIAN.
“Lan..,putt...chy......,,,kalian gax
shalat tahajud bareng ,Bu Zakya udah nunggguin kalian tuh”. Ajak Kak Wita
selaku wakil Imtaq.” Kak kami semalam lembur sampe jam 2,besok aja kak”kata
Echy. Sedangkan Bulan dan Pu3 dah ngiler didalam selimut.
OOO
Hari minggu yang biasanya jadi hari
free bagi semua aktivis, tapi tidak untuk Bulan sebagai siswi yang memilih
bersekolah di sekolah berasrama. Sepulang dari mesjid mereka gotong royong di
sekeliling asrama putri.emang ngeselin kadang - kadang gotong royong tiap
minggu,eetts...,bukan sekali seminggu tapi 2x seminggu. Udah tau siswa SMA ini
sibuknya minta ampun, tapi gotong royong gax boleh absen. Yap bener
banget,,,!!! Guyys,ini emang salah satu
penjara suci di tanah kota yang berjulukan “SERAMBI MEKAH”.
Setelah gotong royong,“ akhirnya
selesai juga tugas gue,sekarang saatnya makan”kata Bulan dalam hati. Menu
makanan disini emang sederhana,tapi alhamdulillah mencukupi gizi semua akhwad dan ukhti SMA MADANI.
Setelah
makan Bulan mandi dan kembali ngerjain
tugas semalam yang belum selesai. Bulan keselnya udah tingkat tinggi,kelompok
KIR nya gax peduli dengan tugas KIR yang udah dua bulan lagi harus dikumpulin
untuk melengkapi nilai Bahasa Indonesia semester ganjil. Dia ngerjain semua
sendirian,belum lagi ada lomba kebersihan dan keindahan kelas yang menjadi
tanggung jawabnya sebagai bendahara kelas.
OOO
Selesai shalat dzuhur Bulan rencananya mau
keluar ilangin stress disini, sambilan mau beli bahan untuk hias kelas. Tiba-tiba dia melihat sosok, yang sok keren dan lebay
banget menuju kearahnya. Dialah sang ketua kelas yang bikin gue kesel,muak,udah
sombong,angkuh,banci kaleng yang salah masuk kantor yang menyandang nama lengkap
“ Ezhja Monojonogoro Utomo “.
“Lan
kamu nanti jangan lupa ya beli kertas manila secukupnya,spidol,gunting,taplak
meja,kaleder,dan bendera kecil untuk hiasan diatas meja guru,Okeey,,!?? Dengan suara khas bancinya yang bikin perut
Bulan mau mengeluarkan sesuatu.
“Uppkk,...sorry..hhh...” (menutup
mulut dengan tangan kanannya )
“Sip deh! Jawab Bulan,sambil nahan
muntah muaknya yang hampir keluar. “Enak aja tu anak printah sesukanya...!
emangnya gue budaknya apa....! semua harus dikerjain sendirian,wakil sama
sekretaris & anggota 7K mau dibawa kemana coba”, gerutunya dalam hati.
OOO
Panas matahari menyengat kulit sawo
matang punya gadis jutek yang sering bikin kesel orang,yang terus menambah
belang antara kulit muka yang tertutupi jilbab dan tidak ,dia trus mengedarai
sepeda motor Supra-X 125R dan senandung lagu Atjheh dari Afrol BaND menemani
Bulan dalam perjalanannya ke pasar KUBOTWO di kecamatan Memonokoro. Toko yang
pertama di kunjungi adalah toko ANAYASA,yang menjual alat tulis dan alat music
lainnya. Bulan membeli kertas manila dengan macam warna,spidol 3
warna,gunting,dan kalender kecil.
Dehidrasi menambah kekeringan ditenggorokan
gadis berjilbab biru itu. Toko kedua yang dikunjungi yaitu toko ANSARI, yang
tidak terlalu jauh dari toko yang pertama,tinggal masuk gang yang ada tulisan
“pahlawan”. Bulan membeli kain untuk
taplak meja yang berwarna biru motifnya boneka teddy bear dan bunga sehati
dengan warna kelas Frist- Xa. “Tak sangggup lage rasanya kalau trus
melanjutkan misi siang ini kalau belum minum es kelapa muda di warung kak
Odax”kata Bulan dalam hati,dan menuju ke rumah petak sebesar kamarnya didekat
toko kaset yang baru dibuka sebulan yang lalu.
Gilllrrrr...........
Emmm............ segarr...........ahhhhhh
Es kelapa muda siang-siang gini emang cocok
banget deh untuk tenggorokanku yang udang meraung-raung dari tadi minta dialiri
segelas es kelapa muda yang menggoda banget kesegarannya.
Yapps, shcedule selanjutnya menuju ke toko SAILOR JAYA
.sampai disana aku minta tolong sersak taplak meja yang tadi.
“Nek.. disini ada dijual Bendera Kecil nggax
nek???” Tanya Bulan .
“Dulu ada tapi nenek udah lupa dimana taruhnya nak?” jawab nenek itu (
Maklum min aja ya Bulan manis,,namanya juga nenek-nenek udah saat nya pikun).
“Coba saja cari ke tempat nek Sun”sambung
nenek itu lage.
“Ooow ,makasih nek ”jawabku.
Next,Bulan langsung pergi menelusuri jalan
yang sudah dihafalnya.
Ya benerkan..?? ada Nek Sun yang lage duduk ngerumpi dengan tetangga depan
rumahnya, “Dasar nekpi (nenek rumpi) udah bau tanah masih ja
ngerumpi,Mendingan baca Qur’an nek..! itung-itung
nambahin pahala”kata hati Bulan yang melihat nek Sun yang duduk manis diteras
tetangganya dan mulai menyadari ada seeorang yang mau menemuinya.
“Assalamu’alaikum Nek. Salam dan segores
senyum di bibir Bulan.
“Wa’alaikum salam.jawab kedua nene itu.
“Nek ada jual bendera kecil gax nek..?”tanya
Bulan.
“ohh,,,sudah habis nak. Tapi coba kerumah itu,,,(sambil
menunjuk dengan telunjuk keriputnya kearah sebuah rumah tua yang kurang
terawat) dulu waktu 17 Agustus nenek di
rumah itu pernah menjual Bendera kecil”jelas Nek Sun.
“OMG..!!! hari ini akyu cukup banyak bermain
dengan nenek-nenek. “Gax pa pa Bulan cantik,,.SaBaR...SaBAr.. Okey !!! SMILE……..
…………….. J ~~J...................
Langkah letih ini,menuju kerumah tepatnya
gubuk kecil yang penuh debu,pot bunga yang sudah dipenuhi rumput,bunga mawar
yang layu tinggal batang durinya,dan pot yang kecil udah jungkir balik. Bulan
mengetok pintu rumah itu dengan hati –hati dan mengucapkan salam dengan nada
yang sopan dan lembut. Ada suara yang menjawab tapi suara itu kecil dan tak
berdaya.
“Wa’alaikum salam,iya nak sebentar..rr”
“Tunggu....u....u...
(Dengan
suara rentanya)
Ada suara gesekan tubuh dengan
lantai semen yang halus. Aku sedikit ngilu ngedengernya. Pintu yang reot itu
mulai terbuka sedikit demi sedikit,muncul sosok tua renta dibalik pintu.
“Silahkan masuk nak”kata nenek itu. Hati ini bergetar dan seperti teriris
rasanya, melihat pemandangan keadaan didalam rumah itu. Lantai yang
berdebu,disudut ruangan banyak sarang laba-laba,beberapa foto-foto tua,dipojok
ruangan ada sebuah mesin jahit dan kursi tua. Itu adalah deskripsi dari
ruang tamu (itu yang mampu digambarkan Bulan saat itu ),dan yang
didepanku ini ada seorang yang berkulit keriput,mata yang dilingkari lingkaran
hitam dan berkantung,sanggul yang tidak rapi dan tatapan yang membuatku ingin
menangis melihatnya.
“iyyaa...
nakk...k..,ada apa?”sapa nenek itu dengan lembut.
Bangun dari lamunanku. “Oh..iya
nek,saya sedang mencari bendera kecil,Apa nenek menjualnya?” tanya
Bulan.”Oowh..ada sebentar nenek ambilkan”jawab nenek itu. Nenek itu bukan
berjalan,tapi ngesot-ngesot untuk
mengambilkan bendera untukku. Dibukanya kain seperti gorden,yang menutupi
ruangan selanjutnya dengan ruang tamu. Ternyata diruangan itu ada tempat tidur
dan 2 lemari kecil dua pintu serta kain yang berserakan dikeranjang dan diatas
tempat tidur. Apakah tidak ada yang merawat nenek ini disini ? Ataukah
masyarakat tidak perduli dengan keadaan seorang nenek yang terlantar disini?
KEJAM..!!!
Tega sekali...!
Nenek itu sedang mencari bendera
kecil didalam sebuah kardus yang diletakkan dibawah kolong tempat tidurnya.
“ini
dia...”nenek itu sudah menemukan apa yang dicarinya dari tadi. Terukir senyuman di wajah nenek itu bak
pahlawan yang sudah memenangkan perang melawan sang penjajah.
“Berapa satu nek..? tanya Bulan seketika itu.
“Tiga ribu” jawab nenek itu pendek.
Bulan mengeluarkan selembar uang lima ribuan
dari dompetnya. “ini nek uangnya,terima kasih ya nek,ucap Bulan.
“Tunggu
cu.,, Nenek cari kembalian nya”kata nenek itu.
“Nggak usah nek,” jawab Bulan.
Nenek itu hanya tersenyum memandang punggung
Bulan, setelah Bulan berpamitan kepadanya. Entah apa yang dipikirkanya,Bulan
pulang dengan perasaan bahagia,tak lupa ucapan terima kasihnya kepada Nek Sun
yang sudah memberikan jalan agar dia mendapatkan bendera kecil yang
diperlukannya dan sekaligus beribadah. Syukurnya tak henti-henti, bahkan yang
waktu mengendarai sepeda motor dengan senandung lagu dari Afrol_Band sekarang
beralih menjadi lagu “Asmaul Husna” yang biasanya dilantunkan setelah
mendengarkan pembacaan kitab dari ustad setelah shalat shubuh.