RSS

Kamis, 31 Oktober 2013


Senin
Oleh : Yusi Irnanda
15 April 2013 pukul 10:03

Lima tahun kebersamaan lalu kemudian menikah tak cukup membuatku mengerti alur pikirmu. Apa mau mu, apa yang kau ingin seringkali membuat perselisihan yang tak perlu ada. Lantas kenapa kau putuskan untuk menikahiku bila hatimu masih terikat yang lain? Apa kamu takut menghadapi kenyataan bahwa ia tak lagi mencintaimu setelah itu untuk mengisi kekosongan hatimu kau pilih aku sebagai pemanis hidupmu?
Diary... Rasanya aku ingin menyudahi ini semua. Namun menyudahi ini apakah hatiku tak kan tertinggal lagi padanya? Aku dilema Ry...

------- Senin, mendung tak hujan di pelataran semu cinta------

Hari ini kami bertengkar lagi Ry... Kali ini hanya karna persoalan aku memilihkan dasi warna merah untuknya. Ry... Mencoba jadi seperti yang dia inginkan membuatku terbelenggu. Ingin sekali aku mengatakan padanya bahwa memaksaku menjadi seperti yang dia ingin akan menjadikanku jauh dari diriku sendiri hingga akhirnya aku lupa bagaimana mencintai diriku sendiri. Apa yang harus aku lakukan Ry?

-------- Senin, di ujung asa yang terasa hampa------

Aku bertahan... Aku kuat... Aku berusaha seceria mungkin karna hari ini ia akan mengajakku makan malam. Satu hal yang telah lama tak kami lakukan selama kami menikah. Aku sangat senang Ry... Aku pikir ini akan jadi awal kami kembali merajut kebahagiaan yang selama ini terabaikan. Namun perkiraanku salah, kami bertemu dengan dia yang dicintainya. Dinner kelabu, kami menghabiskan makan malam kami dalam diam. Aku mencoba mengajaknya berbicara namun suaraku hanya sampai di kerongkongan. Aku tak ingin menjadikan ini sebagai pertengkaran baru lagi bagi kami. biarlah diam... biarlah ku pendam...

------ Senin malam merundung rindu di kelu malam yang pekat-----

Haruskah ku katakan ku dilingkari sedih? Haruskah ku lupakan segala karuniaNYA? Aku tak mau kufur... 7 tahun berumah tangga dengannya bukan tak ada bahagia, namun kebahagiaan kami terbelenggu oleh masa lalu nya yang tak bisa ia lupakan. Ku akui ia pernah berusaha melupakan ia yang pernah dicintainya namun nyatanya kecintaannya terlalu hebat untuk bisa menjadikan hatinya hanya untuk ku. Aku sakit Ry...

----- Senin membiru di sujud senjaku-------

Aku sakit Ry... Benar-benar sakit... Aku menderita kanker servik. Aku tak akan mengatakan padanya. Aku tak ingin membuatnya sedih setelah kebahagiaan yang selama ini kami idamkan tak kunjung hadir. Aku sakit Ry... Aku merasakan berat badanku menyusut. Entah ia menyadari perubahan fisik ku atau tidak. Ia tak pernah menanyakannya Ry... Aku tetap melayaninya.. Tetap menghargai... Tetap mencintainya sepenuh jiwa ragaku. Aku kian tak sempurna dimatanya... Namun cintaku amat sangat sempurna hanya untuknya... Aku bahagia aku masih memiliki cinta ini Ry....

-----Senin, puncak kebahagiaan ditawan cinta--------

Sepertinya ini akan menjadi senyum terakhirku untuknya... Tugasku akan segera usai Ry... Dalam setiap sholat dan doaku aku mendoakan kebahagiaan untuknya. Melihatnya tersenyum merupakan anugrah terbesar untukku. Hingga saat ini ia tak mengetahui aku sakit. aku semakin melemah dan aku kuat. Aku tak mau ia mengasihaniku. Hingga akhir hanyatku bila perjuangan cintaku tak jua berhasil namun aku bahagia aku bisa mencintai dan melakukan hal yang terbaik untuknya. Aku semakin melemah Ry.. Dan mungkin ini adalah catatan akhir yang akan ku tulis... Maafkan aku mencintaimu...


0 komentar:

Posting Komentar